Friday 1 April 2016

Pembangunan CNG Dukung Program 35 Ribu MW

SURABAYA - Pembangunan Compresed Natural Gas (CNG) yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTU) Gresik Jawa Timur dianggap sebagai sebuah langkah yang tepat. Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Said menyebutkan, bahwa langkah yang dilakukan PT PJB sebagai produsen energi, dan anak perusahaan PLN membangun pembangkit  berbahan gas adalah tepat. “Pembangunan CNG Plant di Gresik ini adalah bagian dari upaya PLN untuk mendukung program 35 ribu megawatt (MW) . Sementara dari sisi kesiapan energi primer (gas) secara umum dan perkuatan sistem kelistrikan di Jawa Bali,” ujarnya.


Upaya pemerintah untuk mencapai target kelistrikan nasional sebesar 35 ribu MW terus dikebut. Pemerintah meminta produsen energi terbesar di Asia Tenggara PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) hingga  20 persen dari pembangkit listrik yang ada selama ini, yang masih menggunakan energi fosil.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) PT PLN, Amin Subekti juga mengungkapkan  tujuan pembangunan CNG adalah pengalihan bahan mentah untuk produksi energi kelistrikan dari BBM ke CNG di PLTGU Gresik yang diperkirakan operasinya awal April mendatang. Kapasitas pembangkit  yang menggunakan berbahan BBM akan menghasilkan 300 mega watt (MW).

“Dengan pengalihan BBM ke CNG akan lebih efisian jika menggunakan BBM setara 450 kiloliter per hari atau dengan pengeluaran biaya per hari mencapai Rp, 225 miliar. Ini angka cukup besar dalam pengeluaran. Untuk itu, kami menggunakan pembangkit berbahan CNG lebih murah dan ramah lingkungan nantinya,” papar Amin.

Terpisah Direktur Utama PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Iwang Agung menegaskan,  penyedian energi primer sebagai bahan bakar pembangkit terus digencarkan oleh PLN, salah satunya menggunakan gas. Selain efisien penggunaan CNG mampu menjaga lingkungan sekitarnya dan pemeliharaannya lebih mudah.

“CNG plant Gresik merupakan usaha PLN bersama anak perusahaannya untuk melakukan efisiensi pemakaian gas dengan cara pemampatan atau kompresi saat kebutuhan pembangkit rendah,” kata Iwan.

Ke depan tambah Iwan, pembangkit berbahan CNG akan dikembangkan ke pulau-pulau kecil dimana sulit dijangkau, karena fasilitas pipa gas belum termasuki . Untuk pengiriman bahan tersebut dipastikan akan menggunakan kapal untuk daerah lombok lewat CNG Vessel (Marine CNG Transportation). (end)

No comments:

Post a Comment