Wednesday 20 April 2016

Target Omset Naik 10 Persen, Pacu Produk Kesehatan

SURABAYA – Tuntutan perkembangan gaya hidup dan tingginya kesadaran akan kesehatan membuat PT Kalbe Farma Tbk melakukan transformasi. Tidak saja memproduksi obat-obatan kimia, melainkan kini memacu produk healthy food. Seperti  produk vitamin dan suplemen kesehatan, minuman isotonic Hydrococo, fitbar, entrasol dan masih banyak produk lain.

Fransiscus Xaverius Widiyatmo Deputy Director Corporate Business Development PT Kalbe Farma Tbk mengatakan makin banyaknya produk non obat-obatan menjadi solusi bagi perseroan untuk terus meningkatkan kinerja. Peluang pasar sangat terbuka luas karena makin banyak masyarakat yang peduli kesehatannya.


“Untuk itu, kami terus melakukan inovasi produk dengan anggaran R&D per tahunnya Rp 200 miliar,” katanya disela sosialisasi Ristekdikti Kalbe Science award (RKSA) di Unair.

FX Widiyatmo menambahkan kontribusi obat-obatan saat ini 25 persen,  produk nutrisi lifestyle 20 persen, OTC 25 persen dan sisanya distribusi 25 persen. Sementara pertumbuhan penjualan obat per tahunnya naik hanya 10 persen, sedangkan produk nutrisi kesehatan tumbuh 30 persen per tahunnya.

“Potensi yang bisa dikembangkan maksimal. Peluang pasar dalam dan luar negeri terbuka luas. Asal produk bagus dan memenuhi standar, pasti bisa masuk pasar global. Penjualan perseroan tahun 2105 capai Rp 17 triliun dan tahun ini optimis tumbuh 10 persen,” jelasnya.

Dari laporan Bursa Efek Indonesia, kinerja tahun 2015, dari sejumlah divisi, perseroan mencatatkan kalau divisi nutrisi membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 20,8 persen yang didukung oleh pertumbuhan volume produk seperti Morinaga, Prenagen dan Diabetasol.

“Namun demikian, perseroan memacu peneliti Indonesia untuk menghasilkan produk. Dari bahan baku, keragaman hayati Indonesia bisa dimanfaatkan meski perlu perjalanan panjang. Saat ini industri farmasi tergantung pada bahan baku impor obat capai 90 persen atau sekitar Rp 25 triliun,” tegasnya.

Pacu Peneliti Lewat RKSA
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerjasama dengan Kementerian Riset. Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) menggelar program Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA). Program RKSA yang telah diselenggarakan keenam kalinya sejak tahun 2008 ini adalah program penghargaan bagi para peneliti terbaik di Indonesia yang telah berkontribusi aktif di dunia penelitian dan pengembangan khususnya bidang kesehatan dan life science.

“Kita memerlukan sinergi yang harmonis antara semua elemen bangsa, khususnya akademi, industri dan pemerintah (ABG) untuk mampu bersaing sekaligus mewujudkan hasil penelitian yang memiliki nilai tinggi secara komersial dan bermanfaat bagi masyarakat luas,“ ujar Herda JT. Pradsmadji, Head of Corporate Communications & CSR PT Kalbe Farma Tbk.

“Sebagai perusahaan yang percaya bahwa inovasi dan penelitian adalah kunci penting bagi kemajuan bangsa, Kalbe akan terus berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menumbuhkan budaya inovasi di masyarakat,” lanjut Herda.

Kegiatan RKSA 2016 bertujuan memberikan apresiasi kepada peneliti Indonesia yang memiliki dedikasi dan telah bekerja keras menghasilkan karya penelitian di bidang kesehatan. Dalam RKSA 2016 bidang kajian penelitian yang dapat disertakan meliputi Bahan Obat/Sediaan Obat (Bioteknologi, Kimia Medisinal, Kimia Bahan Alam/Teknologi Farmasi), Diagnostik dan Metode Pengobatan, Pangan Fungsional.

Ada dua penghargaan dalam program RKSA 2016 yakni Best Research Awards, untuk hasil penelitian terbaik pada bidang-bidang penelitian bidang life sciences dan teknologi kesehatan dan Young Scientist Award, untuk peneliti muda Indonesia yang berprestasi atas kiprahnya dalam melaksanakan berbagai penelitian dalam bidang life sciences dan teknologi kesehatan. Imm

No comments:

Post a Comment