Saturday 2 April 2016

Perlu Nutrisi Khusus untuk Anak Alergi Susu Sapi

Anak yang alergi masih bisa konsumsi susu guna memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya sehingga tidak mempengaruhi perkembangan fisik dan  jiwanya. Namun tidak susu dari sapi, melainkan susu khusus yang sudah diolah dan dikembangkan agar bisa dikonsumsi dengan aman untuk anak yang alergi susu sapi.
Dr. Anang Endaryanto, SpA(K) menjelaskan, “Protein terhidrolisisparsial adalah sebuah  hasil dari teknologi yang memotong panjang rantai protein menjadi lebih pendek dan memperkecil ukuran massa molekul protein sehingga protein akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak.”



Teknologi ini memungkinkan anak yang tidak toleran terhadap protein susu sapi, dapat tetap memperoleh nutrisi dengan asupan protein yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan yang optimal. 

Dengan rantai yang lebih pendek dan ukuran massa molekul yang lebih kecil, tidak berarti kandungan nutrisi protein terhidrolisis parsial berkurang.  Sebaliknya rantai yang lebih pendek dan ukuran massa molekul yang lebih kecil memudahkan nutrisi yang dikandung dicerna dan diserap.

“IkatanDokterAnak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian nutrisi dengan protein terhidrolisisparsial sebagai salah satu langkah praktis dalam upaya intervensi nutrisi bagi anak dengan faktor risiko tidak toleran protein susu sapi, karena proteinnya lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak. Adapun langkah lainnya adalah berupa pencegahan untuk anak yang telah terpajan allergen dan pencegahan untuk anak yang sudah terkena dampak lainnya dari alergi, dengan tujuan agar  reaksi alergi tidak berulang, bertambah berat, maupun tidak terbawa sampai dewasa,” kata DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K).
Dr. Anang Endaryanto, SpA(K) melanjutkan, berdasarkanstudi di Filipina, Malaysia dan Singapura, pemberian susu hidolisisparsial pada studi ini terlihat dapat menurunkan resiko secara substansial terjadinya Dermatitis Atopik (Eksim) dan berkaitan baik langsung maupun tidak langsung terhadap biaya kesehatan bayi yang beresiko.” kataDR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K).

Untuk anak-anak yang memilikirisikotidak toleran terhadap susu sapi, salahsatuintervensi nutrisi dapat dilakukan berupa pemberian nutrisi dengan protein terhidrolisasi parsial. Namun apabila anak telah untolerant terhadap protein sususapi, maka nutrisi dengan protein terhidrolisparsial sudah tidak efektif digunakan.  Menurut DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K), salah satu alternatif pemberian nutrisi yang efektif bagi anak-anak yang mengalami alergi protein susu sapi adalah formula dengan isolat protein kedelai.

“Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, fungsi reproduksi, endokrin, imunitas, dan sistemsaraf dari anak-anak pengkonsumsi formula dengan isolat protein kedelai tidak berbeda secara signifikan dengan anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi,” ujarDR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K).
Dr. Anang Endaryanto, SpA(K) menambahkan, tidak saja menjadi opsi yang terjangkau, formula dengan isolat protein kedelai dapat di jadikan pilihan yang aman bagi anak dengan alergi protein susu sapi, karena dapat ditoleransi dengan baik.  

“Selainitu, di Indonesia formula kedelaimerupakanasupan yang disukaikarenarasanya yang enak,” ujarDR. Dr. Anang Endaryanto, SpA(K).

Pada Nutritalk kali ini juga diperkenalkan Kartu Deteksi Dini UKK Alergi Imunologi yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, menerangkan, “Kartu yang memuat nilai risiko keluarga pada ayah, ibu, dan saudara kandung ini dapat membantu orang tua untuk menghitung risiko alergi pada anak, sehingga penanganan alergi dapat dilakukan sedini mungkin dan sekomperehensif mungkin”.

Untuk itu, kami membantu memperkenalkan tool dan menyelenggarakan diskusi nutrisi ini sebagai bagian dari komitmen kami memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai alergi dan langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan. imm

No comments:

Post a Comment