Thursday 28 April 2016

KSEI Akan Gandeng Bank Jatim

Untuk Menjadi Bank Rekening Dana Nasabah (RDN)

SURABAYA – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berencana untuk menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim untuk menjadi bank rekening dana nasabah (RDN). Ini dilakukan karena Bank Jatim menjadi bank BPD terbesar di Indonesia dan salah satu dari dua bank BPD yang sudah go public.

Selain itu, digandengnya Bank Jatim ini, karena Jawa Timur merupakan pangsa pasar yang besar untuk mengembangkan jumlah investor yang menanamkan modalnya di pasar modal. Dari data KSEI, dari 470 ribu RDN yang saat ini ada, sekitar 10 persen lebih merupakan RDN dari Jawa Timur. 

“Dari jumlah itu, lima persennya Surabaya. Ini potensi yang cukup besar, akan kami manfaatkan peluang ini,” ujar Direktur KSEI, Federica Widyasari Dewi, di Surabaya, Kamis (28/04).


Diakui Federica, sampai saat ini sudah sembilan bank yang menjadi tempat penyimpanan dana dari RDN dengan dana ‘mandek’ sebesar Rp 5 triliun. Namun, sembilan bank itu masih belum menjadi bank RDN.

“Ke depan saya ingin bank-bank itu termasuk Bank Jatim menjadi bank RDN. Sementara ini hanya sebagai penyimpan dana. Sementara untuk membuka RDN masih malului broker atau perusahaan efek masing-masing,” jelasnya.

Jika satu bank sudah menjadi bank RDN, maka ke depan nasabah tidak perlu lagi mendatangi broker atau perusahaan efek untuk membuka rekening. “Kalau ada bank yang RDN, cukup membuka di bank itu. Buka account bank sendiri sekaligus RDN,” tandasnya.

Dikatakan Federica, dengan menggandeng perbankan, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mengakses pasar modal dan menjadi investornya. Karena, masyarakat jauh lebih senang datang ke bank dibandingkan datang ke broker atau perusahaan efek. Apalagi, jumlah perusahaan efek yang ada di satu daerah tidak sebanyak jumlah perbankan.

Federica berharap Bank Jatim bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bisa bersama-sama memperkenalkan pasar modal kepada masyarakat umum. Aapalagi, dana dari pasar modal ini sangat besar, sehingga bisa dikelola dengan maksimal.

“Bank Jatim itu bank besar. Nasabahnya mencapai puluhan juta. Dan ada fanatisme orang-orang Jawa Timur untuk menabung di Bank Jatim. Ini peluang emas. Tidak hanya itu, jumlah emiten di Jawa Timur juga sangat besar, jika mereka membagi devidennya lewat Bank Jatim misalnya, berapa besar keuntungan dari fee base income yang didapatnya,” tandasnya.


Karena itu, program KSEI ini ditarget bisa terlaksana minimal tahun ini. Sehingga tahun depan diharapkan ada peningkatan jumlah investor pasar modal yang signifikan. “Kami tidak menarger apa pun. Kami jalankan dulu program ini maksimal hingga akhir 2016. Semoga bisa terlaksana dengan baik,” tandasnya. (end)

No comments:

Post a Comment