LAMONGAN
– Berbagai cara memperingati Hari Kartini di gelar di negeri ini, Kamis (21/4).
Berbagai cara dilakukan guna memperingati perjuangan salah satu pahlawan
nasional ini. Dari upacara yang mengenakan pakaian khas Kartini, hingga aksi di
jalanan. Bagaimana peringatan Hari Kartini di Lamongan ?
Aliansi
Perempuan Lamongan (Apel) salah satu organisasi yang peduli perjuangan Kartini.
Puluhan anggota menggelar aksi damai anti korupsi di sejumlah titik jalan
di Lamongan. Aksi ini ditandai dengan membagikan sejumlah pin dan buku tentang
anti korupsi.
Direktur
Apel, Wardatul Karomah kepada wartawan mengatakan, aksi damai anti korupsi
sebagai aksi kepanjangtanganan dari Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK),
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka peringatan Hari Kartini. ‘’Ini
peringatan Hari Kartini dengan perempuan anti korupsi,’’ ungkapnya.
Dalam
aksinya, para anggota membagikan PIN, stiker dan buku 'Saya Perempuan Anti
Korupsi' kepada warga yang dilintasi para demonstran. Aksi yang merupakan
aliansi dari Fatayat, Aisyiyah, PMII, BEM Stikes (Sekolah Tinggi Kesehatan),
Unisda (Universitas Islam Darul Ulum, Unisla (Universitas Islam Lamongan),
komunitas perempuan pedesaan.
‘’Korupsi
harus dituntaskan, kita melakukan gerakan moral, dan mensosialisasikan. Di
harapkan perempuan bisa memahami posisinya, jangan sampai perempuan menjadi
korban korupsi,’’ tegas Warda.
Bukan
hanya para aktivis, para pegawai dilingkungan Pemkab Lamongan juga tidak lupa
mengenakan ‘’khas Kartinian’’. ‘’Untuk mengenak perjuangan Kartini kita
mengenakan pakain khas ini,’’ kata salah satu pegawai di Setkab Lamongan.
Di lain
tempat, sebagaimana upacara peringatan Hari Kartini di MA Negeri Lamongan.
Ratusan siswa sekolah setempat mengenakan pakaian adat Jawa. Bagi para
siswa perermpuan mengenakan kebaya dan jarit ala Kartini, sedangkan para siswa
laki-laki mengenakan pakaian khas jawa.Bukan hanya para siswa, para guru dan
pegawai disekolah setempat juga mengenakan pakain khas ‘’Kartinian’’.
Nuansa
upacara peringatan hari nasional kali ini beda dengan peringatan hari
nasional lainnya. Kali ini bukan hanya peserta upacara, para petugas upacara
juga mengenakan khas ‘’Kartinian’’.
Desi
Romadhona Pranata Sari salah satu siswa setempat mengatakan, kegiatan upacara
peringatan Hari Kartini ini sebagai pembelajaran, agar para siswa utamaya, bisa
mengenang bagaimana perjuangan Kartini di masa penjajahan.
‘’Ini
bisa menumbuhkani jiwa kepatriotan kalau diadakan seperti ini akan tumbuh
rasa,’’ katanya. dam
Sumber: Biangnews
No comments:
Post a Comment