KUR
SURABAYA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merealisasikan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR di wilayah Surabaya senilai Rp422 miliar selama triwulan pertama tahun ini.
Head of Business Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Surabaya, Andhina Budianie mengatakan, angka tersebut setara dengan 24,11 persen dari target sepanjang tahun ini. Persentase ini mendekati level proporsional di angka 25 persen. “Proporsionalnya pada akhir Maret terealisasi 25 persen agar pada akhir Juni tercapai 50 persen,” ujar dia.
Target penyaluran KUR BNI sepanjang tahun ini sebesar Rp1,75 triliun. Nilai ini meningkat berkali lipat dari target tahun lalu sejumlah Rp486 miliar. Angka tahun lalu kecil lantaran program KUR berbunga 9% ini baru dimulai selama periode September – Desember.
Penyaluran terbanyak KUR oleh BNI adalah ke sektor perdagangan, restoran, dan hotel di atas 70 persen. Terbanyak kedua adalah pertanian tetapi porsinya jauh di bawah perdagangan. Untuk pertanian, perburuan, dan saranan pertanian sekitar 9 persen. “Karena penyaluran KUR ditargetkan tumbuh pesat maka strategi yang dipakai mendorong penyalurannya ke perdagangan,” ucap Andhina.
Karakter nasabah di Surabaya paling banyak bergelut di sektor perdagangan. Oleh karena itu pertanian pamornya tidak sekuat sektor ini. Walaupun demikian, BNI hendak meningkatkan porsi pertanian menjadi 20 persen pada penghujung tahun. Cara yang ditempuh dengan memperkuat kerja sama bersama salah satu cabang pertanian, yakni tebu. Kemitraan dijalin dengan beberapa perusahaan tebu atau gula, seperti PTPN X, PTPN XI, dan PT RajawaliNusantara Indonesia (Persero). “Kami akan terapkan skema khusus untuk pertanian tebu dan kami khususkan 53 SDM baru untuk tangani itu,” tandasnya. (end)
No comments:
Post a Comment