Saturday, 2 April 2016

Sayuran dan Buah Segar Turunkan Risiko Alergi Bayi

Bayi yang mengkonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan serta lebih sedikit mengkonsumsi makanan kemasan akan lebih tahan terhadap alergi makanan. Demikian diungkapkan sebuah riset terbaru yang meneliti mengenai pola diet secara keseluruhan.

Para ilmuwan memprediksikan bahwa hampir delapan persen anak-anak mengalami alergi makanan. Karena itu, para orang tua seringkali diberi saran untuk menghindari makanan tertentu demi mencegah terjadinya alergi.

Namun, Kate Grimshaw, ketua peneliti dalam riset ini--bersama peneliti dari University of Southampton di Inggris--menemukan bahwa banyak orang tua menurunkan keberagaman nutrisi makanan bayi mereka tanpa dukungan bukti kuat untuk melakukan hal tersebut.
Untuk melihat perilaku para orang tua dalam memberi makanan anak-anaknya dan mengetahui apakah hal tersebut mempengaruhi alergi makanan, Grimshaw dan rekan-rekannya mengumpulkan diari makanan dari orang tua 1.140 bayi.


"Para orang tua umumnya mempunyai daftar makanan untuk tahun pertama usia bayi mereka," ujar Grimshaw seperti dilaporkan di Journal of Allergy and Clinical Immunology.

Selama waktu tersebut, 41 anak didiagnosis dengan alergi makanan dan tim peneliti Grimshaw membandingkan anak-anak tersebut dengan 82 bayi lain yang tidak mengalami alergi. Para ilmuwan tersebut membuat skor makanan bayi berdasarkan kombinasi makanan yang berlainan yang dikonsumsi bayi-bayi tersebut.

Hasilnya: bayi yang mempunyai skor lebih tinggi adalah bayi yang tak mengalami alergi makanan. Mereka mengkonsumsi makanan yang lebih sehat, seringkali makanan yang dibuat di rumah, dan juga sayuran, buah-buahan, produk ternak dan ikan serta hanya sedikit makan makanan yang diproses seperti potato chips, bubur dalam kemasan maupun daging asap yang sudah dibumbui saus.

"Analisis ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dan sedikit mengkonsumsi makanan kemasan ternyata lebih sedikit mengalami alergi saat mereka berusia dua tahun," ujar Grimshaw.

Menanggapi hasil riset ini, Dr. Magnus Wickman, profesor di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia, yang tidak terlibat dalam riset tersebut mengatakan, "Kami tahu bahwa makanan tertentu cenderung menurunkan risiko alergi pada anak-anak."

Wickman menambahkan bahwa tidak ada bukti kuat kalau menghindari makanan penyebab alergi seperti kacang-kacangan, ikan, dan telur bermanfaat dalam mencegah alergi. Sebaliknya, sangat sedikit risiko untuk merekomendasikan para orang tua agar lebih fokus pada sayuran dan buah-buahan segar.

"Makanan sehat mempunyai banyak manfaat yang bagus dan kemungkinan hal tersebut bisa menurunkan risiko alergi makan pada anak-anak," ujar Wickman lagi. imm

No comments:

Post a Comment