Wednesday, 6 April 2016

Pendanaan Holding Masih Mencukupi

Penerbitan Sukuk Minim

JAKARTA  -  Penerbitan surat utang syariah (sukuk) korporasi perbankan pada tahun ini diprediksi akan minim karena sumber permodalan internal dari sejumlah bank syariah masih memadai.

Menurut Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono pendanaan dari induk usaha atau pemegang saham masih mencukupi untuk ekspansi bank-bank syariah tahun ini.

"Lihat di empat bank besar syariah yang memegang 70 persen pasar, sumber modalnya masih dari pemegang saham. Jadi saya rasa belum ada penerbitan sukuk yang signifikan," katanya.

Empat bank syariah yang menguasai 70 persen pasar perbankan syariah itu adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat dan BRI Syariah. "BNI Syariah tahun ini tidak ada rencana unuk menerbitkan  sukuk," kata dia.


Di sisi lain, Imam melihat potensi bisnis perbankansyariah pada tahun ini akan cemerlang. Menurutnya, target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15 persen pada kuartal I 2016 ini akan tercapai.

Secara industri hal itu karena telah membaiknya saluran pembiayaan dari dua pemain besar yakni Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat pada awal tahun. Untuk tiga kuartal kedepan, Imam melihat potensi perbankan syariah akan terus menanjak, asalkan pemerintah benar-benar berperan aktif dengan regulator dan industri untuk mengembangkan bisnis syariah.

Pemerintah memperkirakan kinerja sektor keuangan syariah di tahun ini akan meningkat. Hal ini ditandai dengan pembiayaan ekonomi syariah pada tahun ini yang ditargetkan mencapai lebih dari 5 persen.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, potensi keuangan syariah tahun ini memang baik. Khususnya setelah semua stakeholder mendukung dan dicanangkan komite nasional pengembangan ekonomi syariah yang langsung dipimpin Presiden Joko Widodo.

"Kita harapkan pembiayaan ekonomi syariah yang tidak lebih dari 5 persen dari perbankan bisa melebihi 5 persen dari perbankan. Dan kita lihat potensi memang baik," kata Agus.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menambahkan, kinerja perbankan syariah tahun ini relatif sama. Namun, tetap saja situasi ekonomi masih akan sangat pengaruhi situasi perbankan nasional termasuk syariah.

"Karena kita expect tahun ini akan lebih baik, ini akan ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik dari industri perbankan," ujar Muliaman.

Menurutnya, selama dua tahun ini, perbankan syariah masih bisa menahan angka pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) di angka 2,6-2,7 persen. Pihaknya mengharapkan tahun ini pun demikian.

Sementara tantangan bank syariah di tahun ini, kata Muliaman, bagaimana meningkatkan kapasitas. Sebab, kapasitas itu sangat penting dalam perekonomian.

"Karena potensi yang luar biasa dalam perekonomian apakah itu terkait pembiayaan proyek-proyek besar, sampai kepada yang mikro itu menurut saya tantangan bagi bank syariah untuk bisa berpartisipasi," tuturnya. Imm


No comments:

Post a Comment