Friday 11 March 2016

Banjir Melanda Harga Cabe Menggila

LAMONGAN –  Musim hujan sekarang ini, bukan hanya banjir yang menyita perhatian publik. Harga kebutuhan dapur juga tidak ketinggalan menjadi perhatian. Sebagaimana dengan harga cabai, kini harga kebutuhan dapur ini naik hingga Rp 5 ribu perkilogram.


Kenaikan harga cabai ini bisa dilihat di Pasar Sidoarjo, Lamongan. Kenaikan harga cabai di Kota Soto ini mencapai Rp 60.000 perkilogram. ‘’Mulai minggu ini harga cabai sudah mulai naik,’’ kata salah satu pedagang setempat, Jumat (11/03).


Kabag Humas dan Infokom Setkab Lamongan Sugeng Widodo juga memberi pernyataan yang sama. Sesuai pantauan Disperindagkop, lanjut dia, ada beberapa komoditi pada pekan ini mengalami kenaikan, termasuk cabai. ‘’Kami juga sudah memantau perkembangan harga eceran komoditi di pasaran,’’ katanya.

Sebagaimana di Pasar Sidoarjo harga cabai merah besar pada minggu lalu Rp 34.000 kini naik menjadi Rp 40.000 atau naik Rp 6000 perkilogram. Untuk cabai rwet pada minggu lalu Rp 16.000 kini naik menjadi Rp20.000, naik 4.000.

Bukan hanya cabai, kenaikan harga eceran juga terjadi pada bawang merah. Di pasar yang sama, harga komoditi ini baru Rp 18.000 kini sudah berubah menjadi Rp 25.000. Begitu juga dengan bawang putih pada minggu lalu Rp 25.000  kini menjadi Rp 28.000.


Beda dengan cabai dan bawang tersebut, beda juga dengan harga kentang. Bila harga komoditi disebut lebih awal mengalami kenaikan, namun harga kentang justru turun Rp 2.000 perkilogram, dari Rp 14.000 pada minggu lalu kini menjadi Rp 12.000. Penurunan harga juga terjadi pada jagung pipilan yang minggu lalu Rp 7000 kni menjadi Rp 5000 perkilogram.


Bukan hanya di Pasar Sidoarjo saja, kata Sugeng, peribahan harga juga terjadi di tiga pasar lain yang merupakan sentra perkembangan harga komoditi pasar di Lamongan.  Tiga asar itu yani di Pasar Babat, Pasar Blimbing Paciran dan Pasar Mantup.


Sesuai keterangan dari para pedagang, tambah Sugeng,  kenaikan harga komoditi itu karena dipicu stok berkurang. Disaat suplei barang berkurang, maka harga barang akan naik. Begitu juga ketika stok melimpah, maka harga akan turun.


‘’Jadi naik dan turunnya harga komoditi ini karena hukum pasar. Ketika barang langka harga akan naik, begitu sebaliknya bila barang melimpah maka harganya akan turun. Ini sudah biasa terjadi,’’ pungkasnya. (dam)

No comments:

Post a Comment