Syarifuddin Bassara, Direktur BI Regional Jatim (kanan) |
SURABAYA
– Syarifuddin Bassara, Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)
Provinsi Jawa Timur, membuka sosialisasi dan edukasi Gerakan Nasional
Non Tunai (GNNT) kepada para pengusaha angkutan & komunitas
otomotif di kota Surabaya dan sekitarnya. Dihadiri Kasat PJR Polda
Jatim, AKBP Aris Yudha Legawa, GM PT Jasa Marga Cab Surabaya-Gempol,
Raddy R. Lukman, Senior Vice President Bank Mandiri, Abdul Rosid dan
Susatyo Anto Budiyono, dan pejabat Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Timur, Subhan Wahydiono.
Syarifuddin
Bassara Direktur BI mengatakan acara ini merupakan salah satu bentuk
penggalakan dan implementasi penggunaan pembayaran secara non tunai
kepada masyarakat, khususnya pembayaran penggunaan jasa jalan tol di
gardu-gardu tol.
“Sebagai
otoritas sistem pembayaran, misi Bank Indonesia adalah mengelola dan
memelihara sistem pembayaran dan pengelolaan uang yang aman, efisien,
dan lancer,” jelasnya.
Syarifuddin
Bassara menambahkan perluasan elektronifikasi pembayaran dan penggunaan
instrumen non tunai diharapkan dapat membentuk sistem pembayaran yang
efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan oleh KPw Bank
Indonesia Jawa Timur adalah mendorong implementasi non tunai di jalan
tol di wilayah Jawa Timur.
“Penggunaan
uang elektronik pada pembayaran jalan tol sudah dimulai beberapa tahun
terakhir. Akan tetapi, jumlah transaksi dengan menggunakan mode tersebut
masih sangat minim. Transaksi dengan menggunakan uang elektronik
tercatat masih dibawah 10 persen,” jelasnya.
Meskipun
demikian, transaksi non tunai di jalan tol secara nasional berada dalam
tren yang meningkat, dari 29.044 transaksi/hari di tahun 2009 menjadi
496.212 transaksi/hari di tahun 2015. Masih rendahnya share transaksi
non tunai pada transaksi jalan tol tentu perlu ditingkatkan, mengingat
Bank Indonesia saat ini telah mengeluarkan izin penerbitan uang
elektronik kepada + 20 (dua puluh) penerbit, baik dari Bank maupun
lembaga Non Bank.
“Produk
pun beragam dari chip based (kartu) maupun server based (hp/nomor
telepon). Jumlah instrumen uang elektronik secara nasional hingga bulan
Mei 2016 tercatat lebih dari 38 juta instrument,” katanya.
Sebagai
upaya untuk meningkatkan penggunaan transaksi non tunai di jalan tol,
Bank Indonesia gencar melaksanakan edukasi maupun sosialisasi kepada
masyarakat. Salah satu sasaran strategis adalah penyedia jasa layanan
angkutan baik angkutan barang maupun penumpang.
Sebagai
pengguna jalan tol yang aktif, diharapkan pelaku usaha tersebut dapat
beralih dari pembayaran tunai menjadi non tunai dengan menggunakan
instrumen uang elektronik yang telah difasilitasi oleh BUJT (Badan Usaha
Jalan Tol) sehingga dapat mengakselerasi pembayaran non tunai untuk
transaksi di jalan tol dan mensukseskan program GNNT. (imm)
No comments:
Post a Comment