Ribuan Santri Madrasah Qudsiyyah mendeklarasikan tentang kemandirian ekonomi pada Selasa (2/8). Mereka secara bersama-sama berikrar “santri mandiri” yang dipimpin Ketua Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah (Yapiq) KH Najib Hasan didampingi Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) KH Miftah Fakih.
Kegiatan berlangsung di lapangan Qudsiyyah JL KHR Asnawi Kudus tersebut diawali melantunkan Shalawat Asnawiyah. Kemudian para santri mengikuti bacaan ikrar. Salah satu bunyi pernyataannya, santri nusantara menolak hegemoni, tekanan dan pemanfaatan yang dapat merusak tatanan ekonomi santri.
Berikut bunyi teks lengkap deklarasi santri mandiri yang ditandatangani KH Najib Hasan dan KH Miftah Fakih:
Pertama, santri nusantara menyatakan kemandirian ekonomi untuk mewujudkan peradaban yang berkeadilan dalam kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Kedua,santri nusantara selalu menjalin ukhuwah ta'awuniyah untuk menumbuhkembangkan berbagai potensi demi tercapainya izzul Islam wal muslimin dalam panji-panji Ahlussunnah waljamaah.
Ketiga, santri nusantara menolak berbagai hegemoni, tekanan dan pemanfaatan yang dapat merusak tatanan ekonomi santri.
Sebelumnya, Sekretaris Panitia Abdul Jalil mengatakan deklarasi “santri mandiri” merupakan dekontruksi salafi yang tidak hanya mengaji, melainkan juga bisa mandiri tanpa harus bergantung dengan pada orang lain.
"Ini bagian menjalankan ajaran konsep Gusjigang yang dibawa Sunan Kudus dimana santri harus pandai mengaji juga harus mandiri," ujarnya dalam konperensi pers panitia satu abad Qudsiyyah.
Deklarasi santri mandiri ini merupakan tindak lanjut dari halaqah “santri mandiri” yang berlangsung di hotel Qudsiyyah. Usai kegiatan, dilanjutkan penulisan mushaf Al Qur'an 30 juz oleh ribuan santri Qudsiyyah di panggung expo dan UMKM.
Sumber: Biangnews.com
No comments:
Post a Comment