Wednesday, 24 August 2016

Dorong Percepatan Ekonomi Jatim

Memperkuat Sumber Pembiayaan Ekonomi


SURABAYA - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan Forum Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (FKEKR) dihadiri Gubernur Jawa Timur, pimpinan SKPD, pimpinan Bank dan akademisi di Provinsi Jatim. Tujuannya merumuskan upaya strategis guna mengatasi kendala pembiayaan pembangunan untuk mendorong percepatan pembangunan di Jawa Timur.


Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Benny Siswanto, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur, Kiswandoko serta Rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Firmanzah menjadi pembicara dalam forum ini.

Benny Siswanto, Direktur Eksekutif BI Jatim mengatakan masing-masing narasumber mencari solusi dalam rangka mendorong peran aktif sektor swasta dan BUMN untuk menggali sumber-sumber pembiayaan baru, guna mendorong dan meningkatkan kinerja perekonomian Jawa Timur.

“Berbagai kebijakan telah dilakukan guna mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur. Di tengah bayang-bayang tekanan perekonomian global dan rendahnya pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, pada triwulan II-2016 perekonomian Jawa Timur terakselerasi, dari 5,5 persen (yoy) pada triwulan I-2016 menjadi 5,6 persen (yoy),” katanya kemarin.

Dari sisi permintaan, akselerasi didorong oleh peningkatan konsumsi swasta dan pemerintah, serta akselerasi ekspor yang signifikan didorong oleh peningkatan ekspor ke Swiss dan Amerika Serikat. Sementara itu, peningkatan kinerja pertanian dan sektor perdagangan menjadi pendorong utama akselerasi dari sisi sektoral.

“Akselerasi pertumbuhan ekonomi didukung stabilitas perekonomian yang terjaga dengan baik, terutama ditandai oleh inflasi yang rendah dan stabil serta volatilitas nilai tukar rupiah yang terjaga,” katanya.

Dalam mendorong percepatan pembangunan, perlu adanya penguatan sumber-sumber pembiayaan ekonomi antara lain melalui realisasi anggaran pemerintah, akselerasi pertumbuhan kredit perbankan serta realisasi investasi langsung (direct investment).

“Dibandingkan sumber pembiayaan lainnya, nilai kredit perbankan merupakan yang tertinggi dalam mendukung aktivitas ekonomi di Jawa Timur. Sehingga kalangan perbankan diharapkan mampu meningkatkan penyaluran kredit perbankan untuk mendukung pembiayaan ekonomi di Jawa Timur,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan Pemprov Jatim sangat mendukung upaya peningkatan pembiayaan ekonomi terutama melalui channel penyaluran kredit, diantaranya dengan penempatan APBD Pemerintah Provinsi di Bank Jatim dengan bunga 2 persen per tahun, penjaminan Kredit UMKM oleh JAMKRIDA, dan kerjasama BAZ dengan BPRS dalam menyalurkan pembiayaan berbasis syariah.

“Dalam upaya mendorong peningkatan realisasi investasi, Pemprov Jatim dan BI terus mendorong implementasi 12 Paket Kebijakan Ekonomi dari Pemerintah Pusat. Yang menekankan pada Investment Climate-Incentive melalui berbagai regulasi yang ditujukan untuk mendorong peningkatan konsumsi, mendorong percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, mempermudah perizinan serta meningkatkan cost efficiency dalam berinvestasi melalui relaksasi pajak dan pembenahan di sektor logistic,” kata Pak De Karwo, panggilan Soekarwo.

Di level daerah, Pemprov Jatim telah merumuskan berbagai kebijakan daerah yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, antara lain percepatan perizinan PMA&PMDN, percepatan waktu pengurusan sertifikasi tanah, implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui sertifikasi hak atas tanah lintas sektor, rencana pembangunan gardu induk, bandara, infrastruktur laut, jalan tol, dan kereta, dan upaya penurunan Dwelling Time di Jawa Timur.

“Berbagai kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat investasi dan mendukung peningkatan realisasi investasi langsung di Jawa Timur,” tegasnya. (imm)

Sumber: http://www.ghozalios.tk/2016/08/dorong-percepatan-ekonomi-jatim.html




No comments:

Post a Comment