Wednesday, 17 August 2016

Madinah Berdebu, Diimbau Bermasker

Menag: Pindah Gelombang  Tak Boleh Kecuali Sakit

MADINAH- Kota Madinah di Arab Saudi sempat gerimis pada pukul 15.30 waktu Saudi, Rabu (17/8). Gerimis terjadi saat suhu sempat menyentuh 43 derajat celsius. Hujan gerimis yang disertai angin itu memicu debu. Sejumlah pejalan tampak berlari kecil untuk mencari tempat berteduh.



Namun, berdasarkan pantauan, gerimis itu hanya berlangsung sekitar lima menit. Setelah itu cuaca kembali terik. Meski demikian, gerimis sempat kembali turun dalam rentang yang singkat. Bagi jemaah haji disarankan untuk tetap memakai masker dan minum yang banyak. Jika tersedia payung, sebaiknya juga dibawa untuk mengantisipasi gerimis kembali turun.


Sementara itu, Kepala Keamanan Masjid Nabawi Abdurrahman bin Abdullah Al Musyahhan mengimbatu jemaah haji  untuk tidak membawa barang berharga. Jemaah juga disarankan untuk tidak membawa uang dalam jumlah banyak. Ini untuk menghindari dari kejadian kehilangan harta benda. "Bawa uang secukupnya," kata Abdurrahman  di ruang kerjanya, areal Masjid Nabawi, Selasa (16/8).


Bagi petugas haji Indonesia, khususnya yang bertugas di Sektor Khusus Masjid Nabawi, Abdurrahman menambahkan, juga diharapkan selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan masjid. Upaya ini terutama terkait dengan pengamanan jemaah haji Indonesia.


Dalam pertemuan dengan Kepala Daerah Kerja Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam menyebutkan bahwa petugas keamanan akan mengumpulkan barang-barang jemaah haji yang ditemukan di areal masjid. Selanjutnya, barang-barang tersebut akan diserahkan ke petugas Sektor Khusus Masjid Nabawi.


Dalam kesempatan itu, Nasrullah menambahkan, pertemuan itu dimaksudkan untuk koordinasi, karena pada saat ini sudah mendekati masa puncak kedatangan jemaah. Selain itu, berkaitan dengan pengamanan jemaah haji yang telah tiba di Madinah.


"Karena ini terkait dengan pengamanan barang-barang yang dibawa jemaah," ujar Nasrullah yang didampingi Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Maskat dan Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Selamet Boediono. Saat ini, golf car juga bisa digunakan petugas haji Indonesia untuk mengantar jemaah yang tersasar di Sektor Khusus Masjid Nabawi.


Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membantah adanya keterlambatan visa dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Isu tersebut dinilainya muncul dari jemaah haji yang ingin pindah keberangkatan dari gelombang dua ke gelombang pertama.


"Sebagian jemaah gelombang kedua meminta maju untuk bisa berangkat di gelombang pertama. Kemudian oleh petugas ada yang berjanji mengatasinya dan merasa itu sudah bisa dipastikan. Sehingga, ketika tiba saatnya pemberangkatan gelombang pertama, karena visanya memang belum selesai, tentu tidak bisa diberangkatkan," katanya di Istana Presiden, Rabu (17/8).


Alasan calon haji yang ingin pindah gelombang beragam. Sebagian ada yang ingin mengikuti pembimbingnya. Sebagian lagi ada yang ingin mengikuti kerabat atau sanak saudaranya.


Pada prinsipnya, kata dia, tidak bisa ada calon haji yang berpindah-pindah gelombang kecuali dengan alasan sakit. Perpindahan jemaah bisa mempengaruhi konfigurasi kloter karena ada kekosongan shif yang harus diganti oleh jamaah yang lain. Perpindahan ini, katanya, bisa mengubah atau merusak sistem yang ada.


Formasi kloter sudah dibentuk sejak awal dan pengurusan visa sudah dibentuk berdasarkan kloter. Pengurusan visa diprioritaskan bagi jamaah yang berangkat pada kloter gelombang pertama. Menurut dia, sejak 2-3 hari yang lalu, seluruh visa untuk jemaah haji gelombang pertama sudah selesai.


"Sampai dua hari lalu, tinggal 262 paspor yang belum memiliki visa. Mudah-mudahan saja, sampai 22 Agustus 2016 nanti, sudah tuntas semua," tuturnya. rtr, viv, kmn

No comments:

Post a Comment