SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa Bali (Persero) atau PJB terus berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Hingga lima tahun ke depan, PJB menarget bisa menambah 1.000 MW dari energi ini.
Saat ini, produksi listrik EBT dikatakan Direktur Utama PT PJB (Persero) Iwan Agung Firstantara sebesar 1.500 MW dari 7.039 MW produksi listrik yang berhasil diproduksi PJB di delapan lokasi atau sebesar 21 persen dari total produksi listrik.
"Kalau saat ini sudah 1.500 MW, maka lima tahun ke depan bisa mencapai 2.500 MW atau 25 perden dari total produksi listrik yang kami produksi," ujar Iwan di sela acara PJB Jurnalist Up#2 di Kantor PJB Surabaya, Rabu (10/08).
Selama ini, PJB mengembangkan EBT dari berbagai sumber energi baru, seperti tenaga surya, energi arus laut yang digabungkan ke jembatan dan sebagainya. Bahkan, saat ini, PJB sedang mengembangkan rumput laut untuk dijadikan EBT. Karena ternyata, ada spesies rumput laut yang memiliki kandungan metan yang sangat tinggi.
"Sekarang sedang kita kembangkan. Pengembangannya bertingkat yang kita lakukan. Untuk ini kita kerjasama dengan perusahaan Belanda dan Universitas Diponegoro. Saat ini masih dalam proses pengkajian. Kalau ini berhasil akan menjadi potensi listrik yang luar biasa," jelas Iwan.
Bagi PJB, pengembangan EBT ini sebuah peluang yang cukup besar. Apalagi, pemerintah sudah mencanangkan proyek 35 ribu MW yang harus segera direalisasikan. Caranya dengan berbagai macam baik dari EBT maupun dengan cara yang sekarang ini sudah ada. "Kita harus berpartisipasi dalam mega proyek ini. PJB dan Indonesia Power sebagai anak perusahaan dari PT PLN," tukasnya.
Diakui Iwan, beberapa proyek EBT yang saat ini sedang digarap dan sudah selesai digarap adalah PLTA Batang Toru sebesar 510 MW. Selain itu, sudah dibangun PLTMG Bawean sebesar 3 MW. Serta energi surya sebesar 1MW di Cirata. Serta banyak proyek-proyek lainnya.
Semua itu dikatakan Iwan demi untuk menyukseskan proyek 35 ribu MW. Direktur Niaga PT PJB (Persero) Henky Heru Basudewo, PJB menyiapkan PLTU Jawa 7 yang sudah dalam proses untuk bisa memproduksi listrik 2 x 1.000 MW dengan menggunakan teknologi ultra super critical. Dalam hal ini, PJB adalah mandatory partner dari sebuah perusahaan asal China. Selain itu, PLTGU Sumbagut 3,4 berkapasitas2x250 MW yang dibangun bersama Nebras Power, dan PLTU Cilacap 600 MW yang saat ini sudah COD. Rencananya PLTU Cilacap ini juga akan ekspansi dengan kapasitas 1.000 MW.
"Proses pengurusan amdal dan sebagainya sudah selesai. Semoga Oktober ini sudah selesai semuA. COD nya diperkirakan 2019 hingga 2020," tuturnya.
PT PJB memang berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan kelistrikan nusantara. Peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia ini di masa depan, menjadi peluang yang sangat besar bagi PJB. (end)
No comments:
Post a Comment