Jombang- Perjuangan kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari peran para ulama, kaum terdidik dan elemen pondok pesantren. Meski kemerdekaan diperjuangkan oleh semua elemen bangsa, gagasan-gagasan utamanya dibentuk dan didorong oleh lapisan masyarakat yang berkesempatan meraih pendidikan pada masa itu. Karena itu, santri sebagai pemilik masa depan harus mampu membuat sejarah.
Hal itu disampaikan Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-71, Rabu (17/8), kemarin.
" Kini giliran kita untuk meneruskan kerja sejarah bangsa ini. Peringatan 71 tahun kemerdekaan ini adalah pengingat dan penanda bagi kita semua untuk bekerja semakin keras dalam mengisi kemerdekaan," ungkapnya.
Sebagai pesantren yang mempunyai andil besar dalam perjuangan kemerdekaan, Gus Kikin mengajak seluruh santri dan guru di lingkungan Pesantren Tebuireng untuk bekerja keras menyiapkan generasi emas Indonesia pada 2045.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin memberikan apresiasi dan hadiah kepada dua pelajar Tebuireng yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang International Mathematics Contest di Singapura (IMC Singapore). Ajang bergengsi yang digelar pada 29 Juli-1 Agustus laluitu diikuti 11 negara, antara lain Indonesia, Tiongkok, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Filipina, Korea, Thailand, Iran, Singapura dan Vietnam.
Himmayatussorofil Maulida, siswi SMA Trensains Tebuireng yang meraih medali emas dalam ajang bergengsi tersebut, mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp 5 juta. SedangkanSinergy Muharram, siswa Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng yang meraih medali merit mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp 2 juta.(rls)
No comments:
Post a Comment