Sunday 21 February 2016

Curi 20 Motor untuk Modal Teror

MALANG– Enam terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Malang dipindahkan dari Mako Sat Brimob Detasemen B Ampeldento Kabupaten Malang menuju Mako Brimob Kelapa Dua Jakarta. Pemindahan keenam terduga teroris dilakukan dengan pengamanan ketat oleh Densus 88.
Pantuan Biangnews di lapangan, penjagaan yang dilakukan oleh anggota Brimob bersenjata lengkap juga tampak di pintu gerbang penjagaan markas Brimob. Kelima terduga teroris  yang dipindah adalah Nazararudin alias Abu Gar Alias Badrodin, Achmad Ridho, Romli, Rudi alias Cimot, dan Handoko.

Selain itu turut dipindahkan juga terduga teroris lainnya, Aidin Suryana alias Aji alias Abu Zilan. Aidin Suryana berperan sebagai penggalang dana kelompok teroris dengan cara mencuri kendaraan bermotor yang kemudian dijual. Dari penggerebekan, Densus menyita 20 kendaraan hasil curian.  Kendaraan curian itu diduga kuat sebagai sumber pendanaan untuk kegiatan terorisme.
Dari pantauan di lokasi, enam terduga teroris yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye tampak keluar dari gedung  Sat Brimob Detasemen B Pelopor Polri Daerah Jawa Timur di Jalan Raya Ampeldento, Pakis, Malang, menuju kendaraan jenis mini bus yang diparkir tepat di depan gedung.
Enam terduga teroris itu berjalan kaki menuju mini bus dengan tangan diborgol dan mata ditutup lakban. Masing-masing terduga teroris dikawal oleh aparat bersenjata lengkap memasuki mini bus.
“Ada enam, seperti yang Kalian lihat. Mereka dipindahkan ke Mako Brimob Mabes  Polri. Salah satu juga terlibat pencurian kendaraan bermotor dan ditangkap Polres Malang Kota,” kata Kapolres Malang AKBP Yudho Nugroho, Minggu (21/2).
Yudho  menambahkan saat ditangkap Polres Malang Kota tahun 2013 lalu, Aidin Suryana mengaku mencuri sepeda motor hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat itu belum ditemukan indikasi jaringan teroris.
“Belakangan baru diketahui seluruh kendaraan yang dicuri Aidin diperuntukan untuk pendanaan aksi terror. Jadi Aidin ini bisa dikatakan sebagai sepesialis pencari dana untuk timnya,” ujar Yudho.
Mengenai teknis keberangkatan keenam terduga teroris ke Jakarta, Yudo menjelaskan, mereka dibawa melalui jalur darat dengan pengawalan 30 personel kemanan. Diperkirakan mereka tiba  di Jakarta, Senin (22/16) pagi. Setibanya di Jakarta mereka akan diserahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua
“Banyak pertimbangan hingga akhirnya dibawa melalui jalur darat. Jika melalui jalur udara kebanyakan maskapai keberatan jika membawa terduga teroris seperti ini. Seluruh barang bukti juga dikirim ke mako Brimob Kelapa Dua jakarta,” imbuhnya.
Jumat (19/2) malam, Densus 88 menyergap sebuah mobil di Jalan Raya Kedawung, Ngijo, Jumat malam 19 Februari 2016. Densus 88 menghentikan mobil yang ditumpangi empat terduga teroris di tengah jalan.
Sebelumnya, rumah keempat terduga teroris ini digeledah. Antara lain rumah Achmad Ridho Wijaya di Perum Griya Permata Alam Blok JM-07 RT 07 RW11, Rudi Hadianto RT 1 RW 4, Badrodin di Perumahan Green Hills di Desa Ngijo Karangploso Kabupaten Malang, dan M Romly di Jalan Margojoyo Dusun Jetis Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Dalam penggeledahan di rumah M Romly yang tuntas sekitar pukul 16.30 WIB, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya parafin, kaos, celana taktis, foto kopi KTP milik istri Romly, buku daftar nama mujahid dan sebuah motor. “Semua disita dari dalam rumahnya,” kata ketua RW 2, Muhanan, Sabtu (20/2).
Menurutnya, polisi menggeledah dengan disaksikan istri dan lima anak Romly. Sementara keberadaan Romly tak diketahui. “Di dalam rumah ada istri dan lima anaknya. Kalau Romly sering tidak di rumah,” katanya.
Muhanan mengenal Romly sebagai salah satu warganya sekitar 10 tahun terakhir. Sehari-hari Romly bekerja sebagai pembuat keripik buah yang dipasarkan sendiri. “Ada alatnya. Dia pengusaha keripik buah, dijual sendiri juga,” katanya.
Sehari-hari Romly tak pernah bermasalah dengan warga setempat. Muhanan tak menduga dia terlibat teroris. “Tapi kalau sudah ada geledah seperti ini gimana mau tidak percaya,” katanya.
Sebelumnya Romly sempat terlibat dalam deklarasi Ansharul Khilafah di Masjid Jami Sulaiman Al Hunaisil di Dusun Sempu, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang tahun 2014 lalu. Polisi mengaku masih mengembangkan hubungan Romly dengan ISIS. “Itu masih dalam pemeriksaan,” kata Kapolres Malang AKBP Yudho Nugraha.
Sementara itu,  Tim Densus 88 menangkap seorang terduga teroris, diduga terkait dengan insiden di Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat. Penangkapan dilakukan pada Minggu (21/2) sekitar pukul 17.10 WIB.
Tampak puluhan anggota Densus 88 dan Tim Gegana Polda Metro Jaya berkeliaran di sekitar Perumahan Suradita, Jalan Ceremai 1 Nomor 15 RT 3/RW 4, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Mereka menggerebek rumah terduga teroris Dian Adi Priyana (39).
Pelaku dibawa dengan tangan terikat. Ketika diamankan, tak tampak perlawanan dari Dian. Setelah melakukan penyergapan, petugas kemudian mulai melakukan penyitaan barang bukti dari rumah lelaki itu. Antara lain sebuah busur, 20 anak panah, dua keping cakram video tentang pelatihan militer dan jihad, serta sebuah senapan angin. rio, mer, tri

No comments:

Post a Comment