Sunday 14 February 2016

MU di Ambang Rekor Poin Terendahnya

KANDAS: Khazri  dan Patrick van Aanholt, pemain Sunderland 
MANCHESTER- Tak pernah sebelumnya sejak era Premier League Manchester United (MU) punya gol seminim ini setelah 26 pekan dilalui. 'Setan Merah' pun terancam dapat poin terendah untuk periode 25 tahun terakhir.


MU menelan kekalahan ketujuhnya musim ini saat tunduk 1-2 di tangan klub dari zona degradasi, Sunderland. Usai laga, Louis van Gaal dan Wayne Rooney menyebut kalau upaya mereka mengejar target finis di empat besar kini makin sulit.


'Sulit' adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondidi The Red Devils saat ini. Jangankan dapat tiket ke Liga Champions, MU malah terancam mengalami musim terburuknya di Premier League: jumlah poin terminin dan jumlah gol paling sedikit.



BT Sport menyebut kalau tak pernah sebelumnya sejak 1989-1990 MU mencetak gol sedikit ini (33) setelah melewati 26 pertandingan. Di akhir musim itu MU duduk di posisi 13 klasemen setelah hanya mampu bikin 46 gol dan kemasukan 47 kali. Rekor mereka adalah W13 D9 L16.


MU memang masih ada di urutan lima klasemen usai kalah dari Sunderland. Poin yang mereka kumpulkan sejauh ini adalah 41 (W11 D8 L7). Itu artinya MU rata-rata mengumpulkan 1,57 poin di setiap laga yang sudah mereka jalani.


Jika diasumsikan rata-rata poin itu gagal diperbaiki dan terus bertahan sampai liga kelar, maka Rooney dkk akan menyudahi kompetisi dengan 59 poin. Tak pernah sebelumnya sejak musim 1990-1991 (tahun kelima Sir Alex di Old Trafford) MU punya nilai serendah itu.


Dengan 59 poin tersebut MU akan sangat kesulitan lolos ke zona Liga Champions. Dalam lima musim terakhir, klub penghuni urutan empat klasemen berturut-turut memiliki poin 70 (MU di musim 2014/2015), 79 (Arsenal di musim 2013/2014), 73 (Arsenal di musim 2012/2013), 69 (Tottenham musim 2011/2012) dan 68 (Arsenal di musim 2010/2011).


Sebelumnya MU menelan kekalahan kontra tim papan bawah klasemen, Sunderland, pada Sabtu (13/2). Seperti yang kerap terjadi musim ini, MUkehilangan poin karena gol menit-menit akhir Setan Merah sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Wahbi Khazri (3') sebelum Anthony Martial menyamakan kedudukan (39').


Gol kemenangan Sunderland datang dari tandukan Lamine Kone yang tak bisa dibendung Martial di garis gawang dan menyebabkan kiper David De Gea bunuh diri.


Tandukan sang pemain datang delapan menit jelang bubar, yang berarti United kebobolan empat gol dalam 10 menit akhir dari enam laga terkini yang menyebabkan mereka kehilangan 6 poin.


Selain melawan Sunderland, United kebobolan gol menit akhir dari Diego Costa (Chelsea, menit ke-90+1'), Charlie Austin (Southampton, 87'), dan Paul Dummett (Newcastle, 90').


Secara total, musim ini United telah kebobolan tujuh gol dalam 15 menit terakhir laga, rasio terbesar dan hampir sepertiga dari jumlah kebobolan liga mereka musim ini (24).


Kehilangan poin sebanyak itu tentu tendangan di gigi para pemain karena para Setan Merah sebenarnya rapi dalam bertahan pada fase awal-pertangahan laga. Hal ini terbukti dari hanya tiga kali Setan Merah membiarkan lawan memimpin saat turun minum musim ini.


Konsekuensi problem konsentrasi itu mahal. Jika United tak kehilangan 6 poin tersebut, mereka bakal berada sejajar dengan City di posisi empat klasemen sementara dengan 47 angka.


Kini, mereka lebih dekat dengan Southampton dan West Ham di peringkat keenam dan ketujuh, ketimbang rival terdekat mereka itu dan sangat terancam kehilangan momentum untuk lolos ke Liga Champions musim depan.



"Hasil ini kekecewaan besar," ujar Van Gaal seusai laga kontra Sunderland, seperti dikutip ESPN. "Saya tak bisa mengatakannya dengan cara lain. Anda mempersiapkan diri seminggu penuh tapi hari ini penuh kekecewaan," tambahnya. net

No comments:

Post a Comment