Tuesday 16 February 2016

Tanamkan Nilai Agama lewat Cerita

*RZ Jatim Mendongeng

SURABAYA – Untuk kesekian kalinya, relawan Rumah Zakat (RZ) Surabaya mengadakan acara Jatim Mendongeng. Untuk awal tahun 2016  ini bertempat di Masjid Nuruzzaman Kampus B Universitas Airlangga Surabaya.  Tema Jatim Mendongeng 2016  kali ini “Aku Cerdas, Aku Hebat, Akulah Muslim”.

Acara Jatim Mendongeng 2016 kali ini diikuti 622 siswa dari TK, SD, TPQ, dan TPA di Surabaya. Diantaranya TPQ Gerakan Melukis Harapan (GMH), SDN Kertajaya, SD Darussalam, TPQ I Ibrahim, TPA An Nur, TK Islam Nabawi, SD A. Yani, TPA Al Azhar, SDN Kertajaya 4, SD Muhammadiyah Pucang.


Juga TPA Masjid Al Baitul, SD Galuh Handayani, TPQ Al Azhar, SD Juara Surabaya, Street Save Children (SSC) Sidoarjo, TPA Mushola Nurul Iman, Gerlik Surabaya, Anak didik Yansos Universitas Airlangga, BPUMMI, TPQ Al Huda, MIS Darul Hijrah, Islam Mariq, SDN Wonorejo, TK Wijaya Gondangsari dan lain-lainnya.

Amiril Mu’minin, Ketua Penitia Jatim Mendongeng 2016 mengatakan perlunya menanamkan nilai-nilai keislaman dengan banyak cara. Karena anak-anak bila disampaikan dengan serius justru tidak akan mengena. Dan lewat acara mendongeng inilah, mereka sangat antusias mendengarkan dongeng yang disampaikan.

“Acara kali ini cukup banyak diminati anak-anak. Mulai TK, TPQ, SD dan sejumlah TPA yang ada di wilayah Surabaya. Dan Hadian Haryadi, pendongeng mampu membawa anak-anak menyimak dan mengikuti cerita dongeng yang disampaikan,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Ikhsan, S.Psi, MM Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mendukung acara Jatim Mendongeng 2016 karena banyak manfaat yang bisa disampaikan dalam pesan dongeng kepada anak.

“Anak-anak harus menjadi pribadi yang unggul bermanfaat di dunia dan akhirat. Saya sangat mendukung acara yang sangat positif bagi anak-anak yang selama ini mudah terpengaruh tekhnologi,” jelasnya.

Sementara itu, Hadiyan Maryadi pendongeng sekaligus Ketua Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI) Surabaya dengan boneka monyetnya bernama Molly mengajak adik-adik untuk fokus kepada cerita yang akan disampaikan dengan membuat jargon tepuk anak sholeh.

“Inti ceritanya mengajak anak-anak menjadi anak sholeh dan berbakti pada orang tua agar bisa masuk surga,” jelas Hadian. imm


No comments:

Post a Comment