SURABAYA - Sektor agrobisnis kini semakin menjanjikan. Dan banyak perbankan sudah mulai menyasar sektor ini. Salah satunya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Tbk) atau Bank Jatim. Bank Jatim bahkan sudah mulai mengalokasikan kredit di sektor ini. Bahkan 10 persen dari seluruh total kreditnya disalurkan ke sektor agrobisnis ini.
Hal itu diungkapkan Pimpinan Divisi Agrobisnis Bank Jatim, Purboyo Sinugroho saat ekspos perkembangan bisnis Bank Jatim di Surabaya, Kamis (17/03). Dikatakannya, sektor agrobisnis saat ini sudah mulai menjanjikan sehingga banyak perbankan yang mulai melirik. "Bank Jatim komitmen untuk membantu masyarakat kecil. Yang paling besar kami salurkan untuk sektor tebu kita kerjasama dengan PTPN X sampai saat ini dan PTPN XI masih dalam proses," ujarnya.
Untuk tahun ini, penyaluran kredit di sektor ini Bank Jatim tidak membatasi jumlahnya. Bank Jatim terbuka untuk menerima permintaan kredit dari sektor ini. Namun, penyalurannya ke depan dengan menggandeng komunitas-komunitas atau koperasi. "Dengan menggandeng komunitas risiko kredit macet akan berkurang," tandasnya.
Ekspansi kredit tidak hanya di sektor agrobisnis. Sektor lain juga kini dilirik Bank milik pemerintah Jawa Timur ini. Ekspansi ini dilakukan seiring dengan kinerja Bank Jatim yang semakin membaik.
Dari laporan keuangan Bank Jatim periode Februari 2016, terlihat dari total aset sebesar Rp. 45,80 triliun (naik 12,04% year on year/YoY), penyaluran kredit sebesar Rp 27,92 triliun (naik 6,92% YoY). Perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 37,67 triliun (naik 14,85% YoY) serta pendapatan bunga sebésar Rp 788 miliar (naik 12,04% YoY).
Untuk kredit konsumer menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan kredit bank Jatim di pertengahan triwulan l ini, yaitu sebesar Rp 18,32 triliun (naik 8,40% YoY). Diikuti kredit komersial sebesar Rp 5,20 triliun (naik 7,11% YoY) dan kredit UMKM sebesar Rp4,40 triliun (naik 1,00%).
Dari komposisi di atas, pertumbuhan terbesar pada kredit konsumer didominas kredit multiguna yang mengalami kenaikan 6,83% YoY, dengan nilai sebesar Rp. 16,05 triliun. Sedangkan pada Kredit UMKM, pertumbuhan terbesar dicatat dari kredit mikro yang mengalami kenaikan sebesar 71,65% YoY, dengan total sebesar Rp. 529 miliar danm diikuti oleh kredit Pundi Kencana yang mencatatkan kenaikan 35,41% YoY, dengan total kredit sebesar Rp 1,20 triliun.
Untuk periode Februari 2016, giro menjadi penyumbang angka tertinggi >ertumbuhan Dana Pihak Ketiga bankjatim, yaitu sebesar Rp. 17,44 tritiu 26,67% YoY), disusul tabungan sebesar Rp.11,18 triliun (naik 16,90% Yc ieposito sebesar Rp. 9,05 triliun (turun 4,42% YoY).
Pertumbuhan kinerja bankjatim periode Februari 2016 juga tercermin dari rasio keuangan di atas rata-rata benchmark, antara lain Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 20.13%, Return On Asset (ROA) sebesar 4,27%, Retum On Equity (ROE) sebesar 25.26%, Nett Interest Margin (NIM) sebesar 7,31% dan Biaya Operasional Dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 62.49% serta Loan to Deposit Ratio (LDR) 74,1 1%. (end)
No comments:
Post a Comment