Wednesday, 2 March 2016

Teroris ‘Makam’ Ikut Rapat Bom Thamrin

JAKARTA-Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di makam keramat Desa Patok Picis, Wajak, Kabupaten Malang, pernah bertemu pelaku bom Thramrin, Jakarta.
“Mereka kumpul-kumpul di Batu, Malang. Mengetahui (rencana bom Thamrin), sekitar sebulan sebelum kejadian Thamrin,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/3).
Anton enggan menjelaskan nama pelaku bom Thamrin yang ikut dalam pertemuan itu. Namun beberapa dari lima terduga teroris yang dibekuk di Malang bulan lalu diketahui juga ikut dalam pertemuan itu. “Rencananya mereka akan melakukan fai, terhadap supermarket, WNA dan menargetkan menyerang polisi,” kata Anton.

Dua terduga teroris yang ditangkap di Malang itu adalah Sujak alias DA (25) dan Sulaiman alias KW (43). Sehari sebelumnya, dua terduga teroris juga ditangkap di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. “Di Kroya dan Malang itu satu kelompok, ada hubungannya dengan kelompok Thamrin,” ujarnya.
Dua teroris yang ditangkap di Kroya adalah Pujianto (35) alias Raider Bakiyah, warga Malang, Jatim, serta Panji Kokoh Kusumo (37) alias Latip alias Fahri alias Gaja, warga Magetan, Jatim. Meraka naik dari Stasiun Banjar Patroman, menumpang KA Kahuripan rute Bandung-Kediri. Keduanya kemudian diturunkan di Stasiun Kroya.
Dari keduanya, polisi mengamankan tiga pucuk senjata api jenis revolver, peluru kaliber 9 milimeter, dua buah handphone, uang tunai, kartu seluler, pisau lipat, 1 SIM atas nama Pujianto, 1 SIM atas nama Wiwit Yulianti, 1 KTP atas nama Wiwik Yuliati, 1 KTP atas nama Mohamad Lutfi, dan 1 KTP atas nama Panji Kokoh Kusumo.
“Di manifest ada dua orang, sampai Stasiun Kroya mereka turun, tapi tidak ada yang tahu kalau itu penangkapan teroris,” ujar Humas KAI Daop 5 Purwokerto Surono membenarkan adanya penangkapan dua orang di Stasiun Kroya. (dit, meo)

No comments:

Post a Comment