SURABAYA– Untuk bisa lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bukan hanya karena kepintaran siswa semata. Yang paling penting adalah adanya pendampingan dari pihak sekolah sehingga siswa benar-benar bisa mengukur kemampuan dan melihat persaingan di masing-masing jurusan dan kampus yang dipilih.
Pendampingan ini sangat penting. Apalagi siswa yang masih ragu-ragu untuk menentukan pilihan. Di mana mereka akan menuruti keinginan pribadi atau menuruti keinginan orang tua.
“Itu yang kadang menghambat proses pendaftaran SNMPTN. Antara keinginan ortu dan siswa itu tidak sinkron. Karenanya kami meminta siswa untuk tidak tergesa-gesa mendaftar. Mereka harus benar-benar ngobrol dengan orang tua. Karena banyak siswa yang bingung gara-gara keinginannya tidak sama dengan keinginan orang tuanya,” jelas Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA Muhammadiyah Dua Surabaya, Anita Diah Anggriani Selasa (01/03).
Karena itu, Smamda selalu berusaha untuk melakukan pendampingan. Agar siswa merasa tidak sendiri. “Ada yang mengarahkan. Selain siswa, yang tahu kemampuan anak tersebut adalah pihak sekolah. Karenanya kami terus lakukan pendampingan,” tambah Anita.
Salah satunya dengan melakukan pengisian dan mengakses bersama-sama SNMPTN secara online di laboratorium komputer sekolah usai melaksanakan ujian sekolah (usek). “Jadi seusai Sholat Dzuhur, kami bersama-sama mengaksesnya. Kami dampingi siswa secara bergilir tiap kelas sampai 10 Maret mendatang,” tukasnya.
Pihal Smamda sendiri mengaku mendeadline siswa sudah harus memasukkan pendaftaran pada 10 Maret, atau dua hari sebelum pendaftaran ditutup. Smamda sendiri termasuk sekolah dengan akreditasi A di mana sekolah itu berhak mendaftarkan 75 persen siswanya mengikuti SNMPTN.
Senada dengan Smamda, SMA Khadijah Surabaya juga terus melakukan mendampingan. Kepala Sekolah, Mohammad Mas’ud mengakui, pendampingan dari guru ini sangat menentukan siswa diterima atau tidak. “Persaingan sangat ketat. Kalau tidak tepat memilih akan tersingkir. Karenanya siswa kami arahkan,” jelasnya.
Di hari kedua pendaftaran, Selasa (01/03), situs resmi pendaftaran SNMPT lebih lancar dibanding sehari sebelumnya. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 8 Surabaya, Soeratmi SPd, mengatakan sekolah memfasilitasi siswa yang ingin mendaftar SNMPTN dengan menyediakan jaringan Wi-Fi yang cukup cepat di sekolah.
Selain itu, guru-guru juga siap sedia untuk membantu siswa meskipun mereka tidak bisa mengakses laman SNMPTN.
“Sejak awal pendaftaran kami dampingi dan bantu murid-murid. Ketika pengumuman kemarin ada siswa yang tidak lolos kriteria dan tidak bisa melanjutkan ke pendaftaran PTN, kami ikut sedih tapi tetap memberi semangat dan pengertian pada mereka tentang jalur-jalur lain,” jelas Ratmi.
Humas SNMPTN dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Bekti Cahyo Hidayanto menyatakan sekolah hanya bisa mengetahui siswa yang telah mendaftar SNMPTN. Jadi kuota sekolah yang bisa mendaftar tidak bisa dipantau langsung. “Di situ ada login untuk sekolah. Mereka hanya bisa memonitor saja,” terangnya
Untuk mengetahui siswa itu masuk kuota sekolah atau tidak hanya bisa diketahui siswa, cukup memasukan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan password ke laman SNMPTN. “Kalau masuk bisa melanjutkan untuk mendaftar, kalau tidak masuk tidak bisa melanjutkan,” terangnya. (end)
No comments:
Post a Comment