JOMBANG – Kasus penganiayaan santri hengga tewas yang melibatkan belasan santri di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang, memantik reaksi keras pihak Ponpes Darul Ulum. Selanjutnya sebanyak 12 pelaku yg juga santri tersebut dikeluarkan.
Majelis Pimpinan Pondok Bagian Keamanan dan Ketertiban Pesantren Darul Ulum, Rochmatul Akbar, mengakui kejadian penganiayaan tersebut. Menurutnya, pihak Ponpes kecolongan adanya kasus yang menewaskan Abdullah Muzzaka usai dikeroyok belasan santri yang selurunya masih bestatus pelajar itu.
Rochmatul Akbar menjelaskan, kejadian naas itu di luar pengetahuan dan pantauan pihak keamanan. Pasalnya, saat kejadin para pelakunya mengeroyok Abdullah Muzzaka di dalam asrama dengan cara mematikan lampu kamar. Sehingga petugas berhasil dikelabuhi para pelaku.
Dijelaskan, para petugas keamanan tidak mengira para pelaku berada di dalam asrama pondok. “Kebetulan di asrama itu kan ada kegiatan pengajian. Ketika di asrama yang pertama itu sebelum maghrib kelihatannya sudah dibawa ke asrama yang pertama. Di pondok itu kan ada pengawasan asrama, dari keamanan pusat pondok. Nah, ketika kejadian dibawa ke asrama itu mungkin pengurus asrama yang pertama tidak mengetahuinya. Sebab, saat dibawa itu korban belum diapa-apakan. Atau mungkin disembunyikan di dalam kamar, terus diinterogasi secara diam-diam hingga terjadi pemukulan itu, ” kata Rochmatul Akbar, Selasa (1/3) siang.
Sebelumnya, Kepolisian Jombang menangkap sebanyak 12 santri Pondok Pesantren Darul Ulum dan seorang santri dari Pesantren lain di Jombang. Penangkapan itu setelah Kepolisian Jombang mendapat pelimpahan laporan dari Kepolisian Sektor Kencong, Kabupaten Jember.
Berawal dari laporan pihak keluarga korban Abdullah Muzzaka yang curiga menjadi korban pembunuhan, polisi kemudian bergerak melakukan penyilidikan dan menemukan dugaan indikasi kekerasan yang menimpa Abdullah. Dia meninggal usai menjalani perawatan selama sehari di Rumah Sakit Airlangga Jombang dengan kondisi tubuh penuh memar dan lebam.
Kasat Reskrim Polres Jombang, Wahyu Hidayat, mengatakan, kasus kekerasan antar santri itu terjadi pada hari Minggu lalu. salah satu diantara tiga belas santri tersebut mengaku tak terima usai diperas oleh korban sehingga dia mengajak dua belas temannya untuk menghabisi Abdullah di dalam Asrma pesantren. Ironisnya, sebagian besar dari pelaku yang masih berstatus pelajar di sejumlah SMA dalam Pesantren Darul Ulum itu masih dibawah umur. (rul)
No comments:
Post a Comment