TANGERANG – Hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang membuat empat kecamatan banjir. Ketinggian air mencapai 1,5 meter dan sedikitnya 3.500 kepala keluarga (KK) sudah diungsikan ke tempat yang aman.
“Kali sudah meluber ke perumahan warga sejak jam 12 malam. Kemudian semakin meninggi jam 2 malam,” kata Sulaiman saat ditemui di rumahnya yang sudah terendam banjir di Tengerang, Selasa (1/3).
Warga langsung memindahkan barang berharganya, kasur, dan barang-barang elektronik lainnya.
Ketua Tagana Kota Tangerang, Tatan mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya sudah melakukan pemetaan. “Kami sudah melakukan pemantauan wilayah yang rawan banjir dan banjir susulan. Pasukan yang sudah kami terjunkan untuk pemantauan wilayah di setiap titik banjir,” ujarnya, Selasa (1/3).
Ditambahkan Tatan, bahwa untuk saat ini wilayah yang paling tinggi airnya adalah di Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk.
Sementara itu, Hasan salah satu korban banjir mengatakan wilayahnya merupakan langganan banjir. “Tiap tahunnya selalu banjir dan sampai saat ini pihak pemerintah belum terlihat aksinya,” tuturnya.
Lurah Gembor, Sobri mengatakan, banjir ini menggenangi 3 RW. Banjir di RW 07 banjir merendam RT 07, 08, 09, dan 010. Sementara, di RW 08 banjir merendam RT 01, 03, 04, 05 06, 07, dan 08. Kemudian banjir yang ada di RW 010 melanda RT 04, 05, dan 06.
Jumlah korban banjir di RW 07 sebanyak 401 jiwa, RW 08 sebanyak 2.058 jiwa, dan RW 10 sebanyak 180 jiwa. “Sehingga total ada sebanyak 2.639 jiwa,” ujar Sobri.
Korban banjir ini diungsikan ke beberapa titik, seperti di GOR yang berada di depan perumahan sebanyak 450 jiwa dan Masjid Al Muhajirin sebanyak 300 jiwa lebih. Sisanya, berada di musala, rumah tetangga atau kerabat yang tidak kena korban banjir.(ham/oz/lip6)
No comments:
Post a Comment