Ajang pemilihan, selama ini hanya lebih mengutamakan tampang. Dan hanya bidang-bidang tertentu yang menggelarnya misalnya anti narkoba, bidang pariwisata dan kecantikan. Untuk bidang koperasi dan UMKM, mungkin cuma Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang menggelarnya.
Ajang Duta Koperasi dan UMKM yang digelar Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unusa mendapat respon luar biasa dari para peserta dari puluhan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajad di Surabaya. Salah satunya, peserta bernama Sandra Ayu Permatasari Gunawan.
“Koperasi itu menjadi salah satu topik yang bisa dibahas bagi para remaja sekarang ini. Sebaiknya ini diperkenalkan sejak di SD, SMP hingga SMA, terus menerus,” tuturnya.Siswa kelas XII IPA 1 SMAN 9 Surabaya sangat antusias mengikuti ajang ini. Sandra yang pernah menjadi Pelajar Pelopor Surabaya 2014 itu bahkan mempresentasikan tentang koperasi dalam Bahasa Inggris di depan dewan juri dan undangan yang hadir.
Sandra mengungkapkan bahwa sebenarnya anak-anak muda sebayanya sudah mengenal koperasi sejak duduk di sekolah dasar. Koperasi siswa yang ada di sekolah sebenarnya langkah awal untuk mengenal koperasi lebih jauh.
“Kalau waktu SD mungkin belum terlalu peduli, tapi untuk SMA seharusnya lebih memahami,” tandasnya.
”Saya akan menyosialisasikan koperasi kepada teman-teman. Ya teman sekolah, di rumah dan kenalan-kenalan. Koperasi adalah soko guru perekomian,” tandasnya.Karena itu, ketika dia dinobatkan sebagai juara pertama Duta Koperasi dan UMKM Unusa, Sandra sangat senang. Dengan gelar itu, dia bisa melakukan banyak hal demi memperkenalkan koperasi kepada kalangan anak muda khususnya teman sebayanya.
Memang, selama ini image koperasi masih sangat rendah. Karena itu, koperasi perlu disosilisasikan kepada kalangan muda agar tidak hanya dikenal sebagai sebuah kumpulan ibu-ibu lanjut usia dari kalangan menengah ke bawah.
Berangkat dari itulah, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar berbagai lomba yang bertemakan koperasi khusus untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya dan sekitarnya, Kamis (18/02).
Yang menarik memang pemilihan Duta Koperasi. Ajang ini mirip dengan pemilihan cak dan ning Surabaya. Para peserta memakai pakaian alas cak dan ning. Bedanya mereka tidak hanya pintar berlenggak-lenggok namun memiliki pengetahuan yang luas tentang koperasi.Lomba itu terdiri dari pidato, cerdas cermat, olimpiade akuntansi dan koperasi serta pemilihan duta koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Puluhan sekolah mengikuti berbagai lomba itu. Dan tiap sekolah harus mengirimkan sembilan wakilnya untuk mengikuti masing-masing lomba.
Dewan juri yang terdiri dari mantan Cak Suroboyo dan juga ketua Paguyuban Cak dan Ning Suroboyo, Andri Setiawan dan Ning Suroboyo 2015, Yoe One Ariestya Novitta menilai peserta dari beberapa hal. Di antaranya adalah pengetahuan umum terutama tentang koperasi, keperibadian, kemampuan komunikasi, penampilan serta keserasian antara make up dan pakaiannya.
“Namun yang terpenting adalah, harapan ke depan dengan adanya duta koperasi ini, visi misi koperasi sebagai soko guru perekonomian juga dikenal anak-anak muda, komunitas dari para duta itu sendiri. Karena image koperasi sudah sangat identik dengan ibu-ibu tua. Dengan ajang ini, diharapkan semua pelajar bisa mengenal dan bisa menjadi anggota koperasi,” jelas Andri.
Diakui Andri, kalangan anak-anak muda sekarang sudah mulai bisa menggerakkan perekonomian. Namun, sifatnya masih individual. Jika para individu ini bersatu dalam sebuah koperasi, maka nantinya akan menjadi sebuah kekuatan financial yang luar biasa.
Tidak mengherankan jika dia terpilih sebagai Duta Koperasi Unusa, cewek kelahiran Surabaya, 14 Maret 1998 itu akan segera melakukan sosialisasi tentang koperasi ke semua teman-temannya baik di sekolah maupun di luar sekolah. (end)
No comments:
Post a Comment