JAKARTA–Digelar di tengah isu hangatnya aksi terorisme, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta akan dijaga ketat. Mabes TNI bakal mengerahkan 3.600 personel untuk mengamankan jalannya “Kami sudah melaksanakan tactical fl oor game (TFG) dan persiapanpersiapan sudah maksimal,” ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai Pembukaan Gashuku Dan Rakernas Forki 2016 di Mabes TNI Jakarta, Sabtu (27/2).
Menurut Gatot, pelaksanaan TFG KTT OKI ke-5 tahun 2016 digelar di Aula Gatot Subroto Mabes TNI dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan (Pangkoopspam) KTT OKI.
“TFG ini diikuti oleh seluruh staf dan satgas terkait dari ketiga matra dan Polri,” katanya. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, latihan TFG dilaksanakan guna mensimulasikan pelaksanaan pengamanan pada KTT OKI, agar pemahaman pelaksanaan dapat dipahami oleh berbagai pihak yang terlibat.
“Latihan ini sekaligus untuk mengecek personel dan materiil dalam rangka kesiapan operasi pengamanan KTT OKI bagi para Komandan Satgaspamwil,” jelasnya.
Mengenai peringatan Australia terkait ancaman terorisme, Gatot mengaku, pihaknya akan bekerja sama dengan intelijen secara terpadu. “Ya kita kalau diingatkan siapapun juga akan diperhatikan. Jangankan Australia, wartawan mengingatkan kita lebih siap lagi,” kata Gatot.
Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo menambahkan, Komando Operasi Pengamanan (Koopspam) telah menggelar TFG untuk pengamanan pelaksanaan KTT OKI tersebut.
Pria yang ditugaskan sebagai Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgaspamwil) ini menjabarkan, tugas utama Dansatgaspamwil adalah pengamanan venue Jakarta Convention Center (JCC) yang merupakan ring 2 dan ring 3.
Sedangkan, ring 1 tugas pengamanannya dari Satgaspam VVIP yaitu Paspampres. Kemudian, tugas kedua adalah pengamanan tempat penginapan, akomodasi.
Tercatat ada 17 hotel yang akan disiapkan untuk itu. Hotel-hotel tersebut terletak di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. “Itu tugas kita juga di ring 2 dan ring 3 tempat penginapan,” ucapnya.
Kemudian ketiga adalah mengamankan rute pergerakan tamu negara dari satu titik ke titik lainnya. Misalnya, dari kedatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta maupun Bandara Halim Perdanakusuma menuju ke tempat penginapan.
Begitu juga dari tempat penginapan menuju ke JCC atau tempat-tempat yang lain. “Itu tugas dari Satgaspamwil. Saya berada di bawahnya Pangkoopspam yang dijabat oleh Pangdam Jaya. Nanti 1 Maret akan ada pengecekan kesiapan-kesiapan di tingkat komando operasi,” kata Ibnu.
Menurut Ibnu, Koops nantinya akan membawahi beberapa Satgas seperti, Satgaspam VVIP yang berada di bawah pengamanan Paspampres. Kemudian Satgaspam VIP yakni, tamu negara setingkat di bawah kepala negara.
“Itu pengamanannya oleh Polda Metro. Yang paling diwaspadai adalah keselamatan tamu negara itu. Itu yang bertanggung jawab kita. Jadi begini, ini kan ghajatan internasional, jadi SOPnya standarnya juga standar internasional,” katanya.
Untuk diketahui, KTT OKI ke-5 pada tahun ini mengundang 63 negara, terdiri dari 55 negara anggota; emapt negara observer (Bosnia, Afrika, Rusia, Thailand) dan empat negara atau organisasi The Quarted (USA, Russia,PBB dan EU).
Simulasi Pengamanan
Minggu (28/2 kemarin, pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Komando Operasi Pengamanan (Koopspam) menggelar simulasi pelumpuhan kelompok teroris di Jakarta Convention Center (JCC),Senayan, Jakarta Selatan.
Komandan Satgas Penerangan (Dansatgaspen) KTT OKI ke-5 Kolonel Czi Berlin G yang juga Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI menjelaskan kronologis simulasi pengamanan teroris tersebut.
Pukul 07.00 WIB, pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Koopspam melakukan penjemputan dan pengawalan tamu negara peserta KTT OKI dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur menuju Hotel Rizt Carlton dan Hotel Mulia, sedangkan dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten menuju Hotel Crown dan Hotel Firemont.
Pukul 08.45 WIB, Pasukan TNI dan Polri kembali melakukan penjemputan dan pengawalan para tamu negara peserta KTT OKI dari hotel masing-masing menuju tempat pelaksanaan sidang KTT OKI ke-5 tahun 2016 di JCC Jakarta Selatan.
Menurut Kolonel Czi Berlin, dalam pengawalan para tamu negara peserta KTT OKI ke-5 tahun 2016 menuju JCC, di perjalanan mendapat hambatan berupa pelemparan bom molotov dan demonstrasi massa.
Namun demikian, hambatan tersebut dapat diatasi segera oleh Pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Koopspam. Sementara itu, saat sidang KTT OKI ke-5 tahun 2016 sedang berlangsung, tiba-tiba terjadi ledakan dan serangan bom biokimia bunuh diri diluar gedung oleh sekelompok teroris yang akan memaksa masuk ke ruang sidang.
Melihat kejadian tersebut, dengan sigap Pasukan TNI dan Polri dari Koopspam VVIP segera mengambil langkah-langkah melakukan penyelamatan dan evakuasi taktis para tamu negara.
Rangkaian kejadian itu merupakan Simulasi Latihan Terpadu yang dilakukan oleh Pasukan TNI dan Polri dalam rangka pengamanan menjelang KTT OKI ke-5 tahun 2016 di Jakarta Convention Center. ntr, rim
No comments:
Post a Comment