Subang-Masih minimnya anggaran pemerintah yang dialokasikan
kepada pesantren dan madrasah merupakan bentuk kedzaliman terhadap lembaga
pendidikan Islam. Padahal, Pendidikan Islam dengan berbagai bentuk lembaga
pendidikannya mampu mendukung pemerintah, baik sebagai benteng moral maupun
pencetak para generasi cerdas berakhlak mulia.
Hal ini diungkapkan oleh KH Maman Imanulhaq usai mengikuti
kegiatan Dzikir Akbar Asmaul Husna di Pesantren Attawazun, Kalijati,
Subang, kemarin.
"Keadilan anggaran menjadi prioritas saya sebagai wakil
rakyat, sebagai orang NU yang dititipkan di PKB, saya ingin mengatakan bahwa
saat ini terjadi kedzaliman anggaran," tegas Anggota Fraksi PKB DPR RI
ini.
Alasan yang ia kemukakan adalah karena anggaran pemerintah
lebih banyak dialokasikan untuk sekolah-sekolah umum dibandingkan untuk
pesantren dan lembaga pendidikan Islam lain.
"Hal ini sudah menjadi bagian dari rapat, Fraksi PKB
akan terus memperjuangkan agar pesantren, madrasah dan lembaga pendidikan Islam
lainnya bisa mendapatkan haknya," tambahnya.
Dalam waktu dekat, tambah dia, pihaknya akan memanggil
Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Menteri Agama
untuk meminta penjelasan tentang anggaran pendidikan Islam.
Dari pemerintah pusat, anggaran pendidikan diberikan kepada
Kemdikbud dan Kemenag. Untuk Kemenag langsung didistribusikan ke Kemenag
Provinsi dan Kemenag Kabpuaten/Kota. Kemudian ditransformasikan dalam bentuk
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah dan pendidikan keagamaan.
Pendidikan di lingkungan Kemenag ini hanya mendapat suntikan
dana dari para orang tua murid. Jadi penerimaan madrasah dan pendidikan
keagamaan hanya diperoleh dari pusat dan orang tua murid.
Berbeda dengan pendidikan di lingkungan Kemdikbud. Selain
mendapat penerimaan dana dari pusat yang jumlahnya lebih besar dibanding
Kemenag, pendidikan umum juga mendapat suntikan dana pembantuan dari Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Kontribusi inilah yang tidak didapatkan
oleh madrasah dan pendidikan keagamaan di lingkungan Kemenag sehingga
ketimpangan anggaran negara jelas terlihat. (nur)
No comments:
Post a Comment