TULUNGAGUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan delapan lembaga SMA/SMK yang direkomendasi menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) telah siap 100 persen, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia.
Evaluasi persiapan UNBK tingkat SMA/SMK telah dilakukan melalui dua kali kegiatan simulasi UNBK yang dilakukan Januari dan Februari.Hasilnya,persiapan untuk sekolah-sekolah baru dinilai sudah memadai.
"Persiapan UNBK untuk jenjang SMA/SMK sudah cukup. Sekarang tahap pemantapan saja," kata Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah Dindik Kabupaten Tulungagung,Suryono,Minggu (28/2).
Dijelaskan"Perangkat komputernya sudah standar sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pusat. Jaringan internetnya juga sudah, hanya jumlah perangkatnya belum banyak, tapi itu bisa disiasati dengan pelaksanaan UNBK secara gergelombang," katanya.
Ditambahkan, ada 11 lembaga sekolah setingkat SMA yang ditunjuk sebagai pelaksana UNBK.Selain SMK Negeri 1 Boyolangu yang terlebih dulu ditunjuk sebagai "pilot project" UNBK di Kabupaten Tulungagung pada tahun ajaran 2014/2015, ada tujuh SMK lain yang saat ini (tahun ajaran 2015/2016) juga diharuskan menggelar UNBK.
Pihaknya merinci, tujuh lembaga SMK tersebut masing-masing adalah SMKN 2 Boyolangu, SMKN 3 Boyolangu, SMKN 1 Tulungagung, SMKN 1 Bandung, SMK Sore, SMK PGRI 1 Tulungagung, dan SMKN ngunut.
"Sementara untuk SMA penyelenggara UNBK ada empat, yakni SMAN Kedungwaru, SMAN Boyolangu, SMAN Rejotangan dan SMAN 1 Ngunut," ungkapnya.
Pelaksanaan ujian nasional untuk jenjang SMA/SMK sesuai jadwal akan digelar mulai 4 April. Ujian nasional untuk kelompok SMA berlangsung hingga 6 April.
Sementara untuk kelompok SMK lebih panjang sehari, yakni hingga 7 April karena ada materi ujian kejuruan yang tidak ada di kelompok peserta UN SMA, tambahnya. "Total peserta UN untuk SMA/SMK/MA di Tulungagung pada tahun ajaran ini (2015/2016) terdaftar sebanyak 10.544 siswa. Rinciannya, 3.848 siswa SMA, 5.180 siswa SMK, dan 1.516 siswa MA. Tidak semua sekolah menggelar UNBK, sebagian besar lain masih mengikuti program UN reguler karena keterbatasan sarana dan prasarana," tuturnya.(jar).
No comments:
Post a Comment