Saturday, 13 February 2016

Dewan Jatim Imbau Masyarakat Awasi Anak Didik




Agatha Retnosari
SURABAYA - DPRD Jatim mengimbau agar masyarakat yang memiliki anak usia remaja supaya lebih berhati-hati dan mengawasi anak-anak ketika perayaan hari kasih sayang yang dikenal dengan istilah Valentine Day yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. Pasalnya, ada kecenderungan pesta perayaan Valentine Day menyimpang, sehingga membahayakan bagi masa depan anak-anak.

"Para orang tua harus memberikan contoh pada anak-anaknya bahwa hari kasih sayang itu bukan identik antara pasangan remaja laki-laki dan perempuan, tapi untuk semua orang. Termasuk antara anak dengan orang tua, guru dan orang-orang sekitar yang memang butuh dikasih sayangi," ujar Agatha Retnosari anggota Komisi E DPRDJatim, Jumat (12/2).


Politisi asal PDIP itu juga menyarankan para orang tua dan tenaga pendidik juga supaya memberi pengetahuan tentang sex, khususnya menyangkut penghargaan terhadap diri sendiri. "Kalau anak bisa menghargai dirinya, tentu mereka bisa lebih hati-hati dan bisa menjaga dari prilaku sex bebas, " ungkap Agatha.

Untuk meminimalisir prilaku sex bebas di kalangan remaja saat Valentine Day, Agatha menyarankan sekolah membuat kegiatan yang positif. Selain itu pemerintah lebih mengintensifkan Satpol PP untuk merazia tempat-tempat hiburan, hotel dan taman hingga tempat kos. "Razia itu cukup efektif untuk meminimalisir prilaku sex bebas saat Valentine Day," imbuhnya.

Terpisah, Kadiknas Jatim, Saiful Rachman menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat edaran ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk mengimbau agar para kepala sekolah supaya mengantisipasi perayaan Valentine Day oleh peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai moral, agama, serta kultur budaya bangsa Indonesia. "Valentine itu bukan budaya bangsa Indonesia, jadi harusnya remaja Indonesia tak perlu meniru apalagi berlebihan dalam merayakan hari kasih sayang," tegasnya.

Dalam surat edaran itu, kata Saiful, para kepala sekolah juga diminta memberi surat kepada orang tua/wali murid untuk melakukan pengawasan terhadap putra-putrinya agar tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan masa depannya.


"Para guru diminta memberikan penguatan moral dan pengertian kepada seluruh peserta didik bahwa kasih sayang akan lebih bermakna apabila diberikan kepada orang tua, saudara, bapak ibu guru, teman, tetangga dan orang-orang yang berjasa di sekitar kita," pungkas Saiful Rahman.


Sumber: Biangnews

No comments:

Post a Comment