Wednesday, 24 February 2016

Ivan Haz Aniyaya 19 Tentara 5 Polisi Terlibat

JAKARTA– Penggerebekan pesta sabu-sabu oleh Satuan Kostrad TNI melibatkan banyak aparat. Antara lain 19 anggota TNI, 5 anggota Polri, serta sipil dan anggota DPR sebanyak 9 orang. Total ada 33 orang yang terlibat. Anggota FPP DPR RI Fanny Syafriansah atau Ivan Haz yang turut terlibat ditahan.


“Tadi dilaporkan oleh Panglima TNI, ada perkembangan. Yang TNI 19 personel, Polri 5, sipil dan anggota DPR ada 9 orang,” kata Badrodin Haiti usai rapat bersama Presiden Jokowi soal pemberantasan narkoba di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (24/2).



Badrodin mengatakan, operasi pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan penggunaan narkoba akan diintensifkan. Disebutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk menutup ruang-ruang tempat beredar narkoba, baik yang resmi maupun nonresmi.


Badrodin Haiti mengatakan, kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba setiap tahun semakin tinggi. Sepanjang tahun 2015, berton-ton ganja dan sabu serta 1 juta butir pil ekstasi disita polisi. “Memang dari data yang berhasil kami lakukan penindakan terhadap pengedar dan pengguna termasuk yang meproduksi itu cukup besar, itu cukup besar. Peningkatan setiap tahun 13, 6 persen,” ujarnya.


Sepanjang tahun 2015, kata Badrodin, ada 50.178 tersangka yang ditangkap dengan jumlah kasus sebanyak 40.253. “Ini yang kita tangani, ditambah yang ditangani BNN sekitar 665 kasus. Ini cukup besar. Sebagian besar lapas kita separuhnya lebih adalah tahanan narkotika. Ini sudah dalam kategori membahayakan,” kata Badrodin.


Sementara itu, untuk barang bukti, pihaknya menyita puluhan ton ganja dan 1 juta lebih butir pil ekstasi. Jumlah ini hanya sekitar 20 persen dari total narkoba yang beredar luas di masyarakat. “Itu ganja 23,2 ton pada 2015. Heroin dan kokain sedikit. Ekstasi 1.072.328 butir. Sabu-sabu 2,3 ton. Ditambah yang dari BNN. Ini angka yang bisa membunuh cukup banyak warga kita,” paparnya.



Dia melanjutkan, ribuan warga bisa kita selamatkan dengan penyitaan. “Padahal kita tahu barang bukti yang disita itu hanya sekitar 20 persen dari narkoba yang beredar di pasaran. Berapa besar jumlah korban yang harus menderita karena narkoba ini. Ini kondisi darurat. Ini menyatakan perang,” tegas Badrodin.


Diakuinya, peredaran dan penyalahgunaan peredaran narkoba di negeri ini sudah berada pada tingkatan sangat meresahkan. Barang haram itu sudah menyusup hingga ke berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, aktivitas pererdaran narkoba banyak yang dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (lapas) dan tempat-tempat hiburan.


“Semua pintu masuk kita akan lakukan operasi. Tidak kalah pentingnya rehabilitasi untuk mengurang demand (permintaan). Ini tanggung jawab BNN (Badan Narkotika Nasional), Kemsos dan Kemkes,” kata dia.




Ivan Haz Dilimpahkan
Sebelumnya, Kepala BNN Komjen Budi Waseso telah mengonfirmasi dugaan keterkaitan politikus PPP Ivan Haz dalam penggerebekan kasus narkoba oleh Kostrad. Menurut Buwas, kasus narkoba Ivan Haz telah dilimpahkan ke kepolisian, bukan ke BNN.


“Sekarang kan ditangani Mabes Polri. Ditangani direktur empat Bareskrim. Kita ikuti saja perkembangannya,” kata Buwas di Istana Negara, Jl Veteran. Buwas menjelaskan, tidak ada arahan khusus sehingga kasus Ivan Haz dilimpahkan ke kepolisian.
Untuk diketahui, BNN ikut dilibatkan dalam penggerebekan di perumahan Kostrad, Tanah Kusir, pada Minggu (21/2) lalu tersebut.


“Saya kira semua tidak ada arahan khusus, semua pelaku-pelaku pelanggaran akan ditangani secara profesional. Tentunya kalau itu terbukti kan ada dari internalnya, masalah kode etik dan aturan-aturan yang mengikat. Secara hukum ya saya kira berlaku sama,” jelas Buwas.


Sekjen PPP hasil Muktamar Bandung Muhammad Romahurmuziy membenarkan anggota fraksinya di DPR Ivan Haz terjaring operasi narkoba. Romahurmuziy mengaku sudah mengonfirmasi langsung hal tersebut kepada kepolisian.


“Hasil dari penelusuran kami kepada kepolisan memang ada indkasi keterlibatan Ivan Haz,” kata Romi, panggilan Romahurmuziy, di sela-sela Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (24/2).


Namun, Romi mengaku belum bisa berkomunikasi langsung dengan Ivan. Dia juga mengaku sampai saat ini masih mencari tahu perihal keberadaan Ivan. “Tadi siang (kemarin, red) kami dapat info memang terkait dengan penggerebekan kemarin tapi posisinya masih belum terverifikasi,” ucap Romy.
Lalu siapa saja 8 anggota DPR lainnya yang terlibat, sampai saat ini Polri belum memberikan keterangan.


Video ‘Ivan’ Menganiaya
Saat ditahan karena terlibat kasus sabu di basis Kostrad, Ivan Haz berstatus tersangka penganiayaan pembantu rumah tangga (PRT)-nya. Nah, sebuah video berisi rekaman CCTV pemukulan yang dilakukan diduga anggota Fraksi PPP DPR itu.


Video berdurasi 15 detik tersebut memperlihatkan empat orang, salah satunya pria berbaju merah, wanita berbaju hitam dan dua wanita diduga PRT yang mengenakan seragam. Keduanya terekam baru menaiki lift.


Entah apa sebabnya, pria berbaju merah yang diduga sebagai Ivan Haz tiba-tiba mengepalkan tinju dan memukul kepala salah satu PRT yang berdiri dekat pintu. Pukulan tersebut dilakukan hingga dua kali.


Sosok pria yang terekam dalam kamera tersebut disebut mirip dengan Ivan Haz karena sama-sama bertubuh gempal, bentuk hidung memiliki besar dan lekukan sama dengan putra mantan Wakil Presiden Hamzah Haz ini dalam foto yang beredar di dunia maya.



Rekannya yang menggendong anak tampak diam saja, demikian pula wanita yang berdiri paling belakang seolah-olah tidak peduli dengan aksi kekerasan yang terjadi di hadapannya. Tidak diketahui siapa yang menyebarkan video tersebut pertama kali, termasuk tempat terjadinya aksi pemukulan tersebut. bsn, mer, viv

No comments:

Post a Comment