*Pengembangan
Kaki Suramadu
Kawasan industri strategis di kaki Suramadu |
SURABAYA -
Pengembangan kawasan industri strategis di kaki Suramadu sisi Surabaya yang
awalnya direncanakan seluas 300 hektare dengan konsekwensi menggusur puluhan
ribu kepala keluarga, tampaknya sulit terealisasi. Karena itu pemerintah pusat
menyarankan lokasinya dialihkan ke sisi Barat dekat pangkalan militer TNI AL di
Armada Timur.
"Kalau
masih tetap di lokasi yang lama, pengembangan kawasan industri strategis di
kaki Suramadu sisi Surabaya, sulit terealisasi karena harus membebaskan sekitar
83 ribu KK (kepala keluarga) sehingga bisa menimbulkan problem sosial. Karena
pemerintah mencoba mencarikan solusi lain," terang Gubernur Jatim,
Soekarwo saat dikonfirmasi BIANGNEWS, kemarin.
Diakui Pakde
Karwo sapaan akrab Soekarwo, dalam rapat dengan pemerintah pusat beberapa hari
lalu, Presiden RI, Joko Widodo tetap menginginkan pengembangan kawasan industri
strategis di kaki Suramadu tetap dilanjutkan. Bahkan memberikan solusi supaya
pengembangan kawasan industri di sisi Surabaya digeser ke wilayah Armatim.
"Rencana
itu juga sudah saya sampaikan ke Pangarmatim. Itu keinginan Presiden yang juga
Panglima Tertinggi TNI, kalau protes ya protes ke Presiden," kelakar Pakde
Karwo menjelaskan pertemuannya dengan Pangarmatim.
Presiden RI,Jokowi, lanjut Pakde Karwo juga menyarankan supaya warga yang saat ini mendiami
lahan milik TNI AL dipindahkan ke lokasi lain. "Teknisnya nanti diserahkan
sepenuhnya kepada Pangarmatim," tambah Soekarwo.
Mantan
Sekdaprov Jatim itu mengakui usulan upaya pembebasan tol Suramadu merupakan
bagian dari strategis upaya percepatan pengembangan kawasan industri khusus di
kaki Suramadu. "Secara logika, mana ada orang yang mau investasi jika
untuk bolak-balik Suramadu mereka harus merogok kocek Rp.60 ribu,"
imbuhnya.
sumber: Biangnews
No comments:
Post a Comment